Brunei, Negara Kecil Penuh Berkah - Perjalan kali ini saya memilih
Brunai Darussalam sebagai tujuan saya, saya tertarik dengan Negara ini yang
Pemerintahannya berupa kesultanan dan menerapkan sistem Absolut Monarki. Selain
itu Brunei merupakan negara yang sangat kaya, dengan pendapatan perkapita
rakyatnya menempati urutan terbesar ke-5 di dunia dan tentunya hal ini tidak
lepas dari negara nya yang kaya raya yang sumber utama kekayaannya berasal dari
minyak bumi, hal ini juga tentu saja ditambah pengelolaan yang benar dari
pemerintah dan ditujukan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat serta hajat
hidup orang banyak, wah jika kalian sempat datang kesini bakal merasakan betapa
berkahnya negeri ini.
Perjalanan ke Brunei
Bagi saya perjalanan kali ini
sangat istimewa, selain dilakukan dengan solo backpacker, perjalanan ini juga
dilakukan ketika pergantian tahun dari 2016 ke 2017 dan ini juga berbeda dengan
perjalanan sebelumnya yang jika ke luar negeri harus menggunakan pesawat
terbang, namun kali ini saya memilih menggunakan bus, yap selain ongkos jauh
lebih hemat, hal ini juga dikarenakan mumpung saya ditugaskan oleh perusahaan
tempat saya bekerja di Pontianak. Dari Pontianak ada bus yang melayani
perjalanan darat Pontianak-Brunei Darussalam PP dengan Ongkos Rp 750.000, kita
bisa memilih menggunakan bus Damri Milik Pemerintah Indonesia atau dengan bus
SJS milik swasta Indonesia, ada yang tau kenapa bus Indonesia mau beroprasi
dari Pontianak ke Brunei PP setiap hari? Ya.. alasannya tak lain dan tak bukan
karena banyaknya arus/gelombang TKI dari Indonesia ke Brunei, cukup miris sih
soalnya TKI nya bukan TKI yang punya skill namun TKI tanpa skill yang
ujung-ujungnya hanya menjadi pekerja kasar atau pembantu toko dan rumahtangga.
Balik lagi ke perjalanan saya ke
Brunei, dari Pontianak saya berangkat jam 8 pagi melalui terminal Antar Negara
Ambawang dengan bus SJS dengan biaya Rp 750.000,- bagi saya ini adalah tarif
bus termahal yang pernah saya naiki, dan kondisi di dalam bus biasa aja. Perjalanan kita lakukan melalui darat
melewati Kecamatan Sosok, Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat dan masuk melalui
batas antar Negara Indonesia – Malaysia yang dikenal dengan Border Entikong,
temen-temen jangan kira perjalanan dari Pontianak ke Entikong mulus, lumayan
parah, bahkan berkilometer tanpa aspal khusunya di daerah sanggau. Namun berita
baiknya untuk Border Indonesia sudah mengalami renovasi dari sebelumnya dan
jika saya bandingkan dengan Border Malaysia dan Brunei Border Indonesia yang
paling keren... yeeeeee.
Perjalanan kita lanjutkanke Brunei
melewati Jalur pinggiran Malaysia, Sarawak Khusunya, tapi kita tidak masuk ke
Kota Kuching, kita dari jalur yang berbeda. Tepat pukul 6.00 pagi Waktu
Brunei kita sudah tiba di Border Brunei untuk melakukan pengecapan paspor dan
Introgasi serta pemeriksaan bawaan. Biasanya yang ditanya seputar ngapain ke
brunei? berapa lama? ada uang tunjuk? Berapa banyak?... eiitssss uang tunjuk ?
ada yang tau apa itu uang tunjuk? nah kalau kita ke Brunei dengan alasan
wisata/travelling biasanya petugas imigrasi mau lihat berapa banyak uang yang
kita miliki, mereka khawatir kita jadi gelandangan atau TKI yang bisa
menyusahkan negaranya, menurut supir bus minimal uang tunjuk DB 300, atau
setara Rp 3 jt an. Alhamdulillah saya bisa lewat dengan bahagia.
Saya beserta bus SJS yang saya
tumpangi (yang isinya TKI kecuali saya) tiba di Bandar Sri Bengawan Brunei
Darussalam sekitar pukul 9.30 waktu Brunei, kemudian hal pertama saya lakukan
adalah mencari hotel/ tempat untuk menginap tujuannya adalah agar backpack saya
bisa disimpan di penginapan jadi lebih ringan berjalan kemana-mana terlebih
jika pulang kemalaman sudah ada tempat untuk menginap.
Seperti yang sudah saya googling
sebelumnya ketika di Indonesia saya memiliki 2 opsi penginapan dengan key
message "Penginapan ala Backpacker " yaitu Pusat Belia Youth Hostel
yang terletak dekat dengan pasar Kianggeh di Jl. Kianggeh dengan harga 10-15
BND namun sayangnya ketika saya sampai penginapan inis edang tutup s.d 31
Desember 2016. Tanpa pikir panjang saya mencari penginapan ke 2 yang menurut informasi yang saya dapatkan
berada di depan Hotel Brunei artinya di pusat kota ada penginapan murah namanya
K.H Soon Service and Resthouse, dari pusat perhentian bus ke Pusat Belia Youth
Hostel s.d ke K.H. Soon Resthouse saya lalui dengan berjalan, untungnya sudah
terlatih berlari ditengah kota ber kilo-kilo meter, jadi jarak segitumah sikat
abis.
Sampai di Brunei
Alhamdulillah sesampainya di
penginapan ke2 masi ada kamar yang
kosong, lebih tepatnya bad yang kosong karena saya mengambil tipe Dorm bukan
kamar, maklum saja Dorm harganya paling murah cocok buat backpacker ngirit
seperti saya cuma 20 BND atau
setara Rp 180.000 rb an walaupun sudah
ada perubahan tarif dari sebelumnya hanya 15 BND, Alhamdulillah.
KH. Soon Resthouse Brunei tepat nya di Lt. 3 cocok untuk
backpacker terletak di pusat kota
Lokasinya di depan Hotel Brunei
Harga paling murah Dorm 20 BND
|
Penginapan sudah, langsung mandi
, langsung gas city tour pusat kota Bandar Sri Bengawan dan inis aya lakukan di
tengah trik matahari siang brunei dengan berjalan kaki, OMG panas banget, tapi
jujur kali ini saya tidak perduli dengan kulit yang menghitam wong aslinya juga
udah hitam, hitam manis tepatnya. Perjalanan saya mulai dengan mengunjungi
Kianggeh Open Air Market dilanjutkan ke Brunei Arts and Handcraft Training
Centre lalu ke Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien sambil sholat zuhur. Setelah
zuhur saya lanjutkan perjalanan dengan menjalani setapak demi setapak Bandar
Sri Begawan dan menyinggahi Pusat
sejarah dan kebudayaan Brunei Darussalam setelah selesai melihat-lihat ,
kemudian saya mencari bus untuk tujuan Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah yang
merupakan masjid terbesar di Brunei. Masjid ini memiliki 29 kubah emas dan
dibangun untuk memperingati 25 tahun pemerintahan Sultan Bolkiah Hassani di
Brunei. Saya naik dengan nomor bus 01 dan sekedar informasi bus di Brunei
mematok tarif 1 BND untuk semua jarak, dekat ataupun jauh tapi kalau sudah
turun bus dan naik lagi ya bayar lagi.
Bus di brunei atau sering disebut
disebut Bas memiliki warna yang berbeda-beda tergantung dari arahnya apakah
lintas timur, selatan datau arah lainnya, dan jalur busnya di tentukand ari no
bus nya. Jangan khawatir klarena biasanya di setiap terminal bus akan di pasang
jalur lintas bus. Satu hal juga yang membuat saya tertarik adalah bus di brunei
90% nya dinaiki oleh turis atau tenaga kerja asing (umumnya Indonesia-India)
bahkan supirnya juga kalau bukan orang Indonesia ya orang India, Sultan Brunei
memberikan kemudahan kepada rakyat Brunei untuk memiliki kendaraan khusunya
mobil namun tetap mempertahankan transportasi umum yang menurut hemat saya
kebijakan transportasi umum ini sangat membantu para turis, dan tenaga kerja
asing.
Sesampainya di Masjid Jame’ Asr
Hassanil Bolkiah, saya sempatkan untuk mencicipi sholat asar berjamaah di masjid
ini, dan seperti ekspektasi saya masjid ini benar-benar megah dan adem banget.
Setelah sholat asar dikarenakan kondisi
kepala yang mulai dangdutan saya putuskan untuk balik ke resthouse dengan bus.
Kebetulan resthouse saya berdekatan dengan terminal induk bus hanya Istana ini punya 1.788 ruangan, termasuk 257
kamar mandi. Selain itu, ada pula aula yang bisa menampung hingga 5.000 tamu
dan sebuah masjid yang bisa menampung 1.500 jamaah.
Istana Nurul Iman juga memiliki garasi yang memuat 110 mobil, ruangan untuk 200 kuda poni sang sultan dan 5 kolam renang. Setidaknya ada 165 mobil Rolls Royces yang ada di garasinya. Wah!
Dalam total, istana ini memiliki luas 200.000 meter persegi, berdasarkan luas lantai. Karena luas dan banyaknya ruangan di sini, dibutuhkan 564 tempat lilin, 51.000 bohlam lampu, 44 tangga dan 18 tangga jalan sekitar 300 m, dan dekat dengan warung Indonesia (saya sebut warung Indonesia karena penjualnya pakai bahasa jawa dan pelanggannya semua orang Indonesia, TKI tentunya).
Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah
Masjid terbesar di Brunei Darussalam dengan 29 Kubah Emas
dapat diakses denngan bus no 01 dari terminal Kianggeh
|
Istana Nurul Iman juga memiliki garasi yang memuat 110 mobil, ruangan untuk 200 kuda poni sang sultan dan 5 kolam renang. Setidaknya ada 165 mobil Rolls Royces yang ada di garasinya. Wah!
Dalam total, istana ini memiliki luas 200.000 meter persegi, berdasarkan luas lantai. Karena luas dan banyaknya ruangan di sini, dibutuhkan 564 tempat lilin, 51.000 bohlam lampu, 44 tangga dan 18 tangga jalan sekitar 300 m, dan dekat dengan warung Indonesia (saya sebut warung Indonesia karena penjualnya pakai bahasa jawa dan pelanggannya semua orang Indonesia, TKI tentunya).
Sejujurnya malam ini adalah malam
tahun baru masehi 2017. Biasanya dinegara lain khusunya Indonesia tahun baru
dirayakan dengan penuh kemeriahan mulai dari petasan dimana-mana, aksi konvoi
di jalanan bahkan tidak sedikit orang yang menjadikannya sebagai ajang maksiat
(kultum dikit). Namun hal berbeda dan unik ditunjukan oleh Brunei, Negara dan
mayoritas masyarkat Brunei memilih menghabiskan malam pergantian tahun baru
masehi dengan bercengkaraman bersama keluarga, 31 Desember 2016 saya coba untuk
sholat magrib di Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien (Icon Brunei) namun terlihat suasananya biasa saja, tidak
ada yang istimewa, kemudian saya sempatkan sedikit berjalan kaki mengelilingi
Bandar Sri Begawan, juga suasananya biasa saja, lalu saya kembali ke resthouse
dan menuju tengah malam dari jendela lt. 3 resthouse saya melihat-lihat apakah
ada aktivitas perayaan tahun baru, dan hasilnya Brunei sepi senyap, begitulah
cara Negara Brunei menghabiskan akhir tahun dan menyambut tahun yang baru, saya
berfikir dalam menjalani pergantian tahun mungkin mereka lebih memilih dengan
cara berdoa, muhasabah dan bersyukur. Berkahnya Negeri ini.
Minggu 1 Januari 2017 jam 7 pagi
saya langsung bergegas menuju terminal Kianggeh untuk mengeksekusi semua plan
yang tersusun di kepala, dan destinasi pertama yang saya pilih adalah National
Stadion atau Stadium Negara Hassanal Bolkiah dengan menaiki bus No. 36 warna
biru. Sesampainya disana eng ing eng ing eng .... Sepi. Jika saya bandingkan
pagi hari di jam yang sama di stadion GBK bahkan stadion SSA Pontianak,
Nasional Stadion Brunei jauh lebih sepi, namun alhamdulillah di tengah
kebingungan saya untuk mencari transportasi menuju Bandar Sri Begawan di
karenakan pada hari minggu banyak jalan di Brunei yang ditutup untuk bus s.d
jam 10 pagi.
Didalam kegundahan dan kebingungan saya dipertemukan dengan sebut
saja namanya bang Amer (nama Instagram) warga negara Brunei, awalnya saya
bertanya lokasi bus stop tapi karena kebaikan hatinya saya mau diantar sampai
ke resthouse dan boleh request pulak, sebelum ke resthouse saya diantar
mengelilingi bandar sri begawan di pagi hari dengan mobilnya, kemudian singgah
di Istana Nurul Iman yaitu Pusat pemerintahan dan kerajaan sekaligus tempat
tinggal raja Brunei yang baik hati (hampir semua warga Brunei sepakat, saya
juga sepakat, kalau tidak baik hati mana mau Sultan Brunei menyediakan bus yang
90 % nya ditumpangi oleh tenaga kerja asing bahkan dipekerjakan).
Sekedar informasi setiap hari
raya Syawal/ hari raya Idul Fitri Sultan membuka Istana untuk dikunjungi oleh
semua rakyatnya bahkan tenaga kerja asing, semua orang bisa masuk ke Istana,
bertemu dengan raja dan mendapatkan mekanan gratis dan acara ini berlangsung
selama 3 hari.
Brunei Tourism Map
Sangat membantu karena dilengkapi dengan jalur bus,
kuliner dan informasi lainnya
Bisa diambil di Lt. 2 KH.Soon resthouse
|
Menurut Guiness Book of Record Istana Nurul Iman Brunei Darussalam
menempati urutan pertama sebagai Istana terbesar di Dunia, Istana ini punya 1.788 ruangan,
termasuk 257 kamar mandi. Selain itu, ada pula aula yang bisa menampung hingga
5.000 tamu dan sebuah masjid yang bisa menampung 1.500 jamaah. Istana
Nurul Iman juga memiliki garasi yang memuat 110 mobil, ruangan untuk 200 kuda
poni sang sultan dan 5 kolam renang. Setidaknya ada 165 mobil Rolls Royces yang
ada di garasinya. Istana ini punya 1.788 ruangan, termasuk 257 kamar mandi.
Selain itu, ada pula aula yang bisa menampung hingga 5.000 tamu dan sebuah
masjid yang bisa menampung 1.500 jamaah.
Istana Nurul Iman juga memiliki garasi yang memuat 110 mobil, ruangan untuk 200 kuda poni sang sultan dan 5 kolam renang. Setidaknya ada 165 mobil Rolls Royces yang ada di garasinya. Wah!
Dalam total, istana ini memiliki luas 200.000 meter persegi, berdasarkan luas lantai. Karena luas dan banyaknya ruangan di sini, dibutuhkan 564 tempat lilin, 51.000 bohlam lampu, 44 tangga dan 18 tangga jalan
Istana Nurul Iman juga memiliki garasi yang memuat 110 mobil, ruangan untuk 200 kuda poni sang sultan dan 5 kolam renang. Setidaknya ada 165 mobil Rolls Royces yang ada di garasinya. Wah!
Dalam total, istana ini memiliki luas 200.000 meter persegi, berdasarkan luas lantai. Karena luas dan banyaknya ruangan di sini, dibutuhkan 564 tempat lilin, 51.000 bohlam lampu, 44 tangga dan 18 tangga jalan
Dalam total, istana ini memiliki luas 200.000 meter persegi, berdasarkan luas lantai. Karena luas dan banyaknya ruangan di sini, dibutuhkan 564 tempat lilin, 51.000 bohlam lampu, 44 tangga dan 18 tangga jalan, wah Brunei dan Sultan memang kaya maka sangat patut kita sematkan sebagai Muslim Kuat.
Setelah dari Istana Nurul iman
saya melanjutkan perjalanan ke pusat Bandar untuk menaiki kapal speed dan
mengunjungi Kampung Anyer. Kampung Anyer berdiri diatas sungai Brunei dan
dikenal sebagai desa air terbesar di dunia, bahkan beberapa orang menyebutnya
sebagai ‘Venesia dari Timur’. Tempat ini adalah rumah bagi 40.000 warga yang
mewakili 10 % dari total penduduk Brunei, bahkan dikampung ini terdapat
berbagai jenis rumah, sekolah, layanan darurat sampai dengan markas pemadam
kebakaran, satelit bahkan wifi, jangan heran kalau kampung ini jauh dari kata
kumuh, for me its amazing village.
Setelah berjalan menyusuri kampung Anyer saya kembali
menaiki speed boat menuju Jembatan yang
sedang dibangun yang menghubungkan Brunei dengan Malaysia, setelah itu saya
kembali naik speed boat menuju terminal Kianggeh untuk mengambil bus menuju
Museum Brunei, Museum Teknologi dan museum Maritim Brunei, sayangnya museum
Brunei sedang tutup jadi hanya bisa mengunjungi museum Teknologi dan Museum
Maritim.
Speed Boat penyebrangan menuju Kampong Anyer 1 BND = Rp
9500.
Untuk mengelilingi kampung selama 40 menitan 10 BND
|
Tarif speed boat hanya 1 BND
untuk menyebrang namun untuk berwisata mengelilingi Kampong Anyer dengan durasi
40 menitan sekitar 10 BND.
Suasana di Bus / angkutan umum no. 01 lintas timur.
Tiket hanya 1 BND
|
Dari museum saya kembali ke
Terminal Kianggeh dan membeli tiket pulang dengan Bus Damri seharga 80 BND atau
setara Rp 750.000,- bus akan jalan pukul
15.00 waktu Brunei sedangkan saat itu masi pukul 11.30 waktu Brunei, sebelum anggap
saja sebagai salam perpisahan saya tunaikan zuhur saya di masjid Sultan Omar
Ali Saifuddin kemudian sambil menunggu bus berangkat saya mencicil tulisan ini
sambil nongkrong di pendopo upacara Brunei Darussalam sambil menikmati nasi
Khatok favorit Tenaga Kerja Asing dan backpacker karena harganya Cuma 1 BND
sudah pakai ayam, alhamdulillah murah meriah berkah. Tepat jam 15.00 waktu
Brunei Bus Damri kita berangkat dari Brunei bertolak ke Indonesia melewati
Sarawak Malaysia dan tiba di Indonesia keesokan harinya tepatnya di Terminal
Antar Negara Ambawang pukul 14.00 WIB. Alhamdulillah.
Kegiatan ini memerlukan dana yang lumayan untuk seorang kariawan, solusi untuk mengimpulkan dana pertama estimasikan terlebih dahulu berapa biaya yang akan kita keluarkan unuk perjalanan ini. Kemudian mulailah menabung. Dizaman modren seperti saat ini sudah tidak lagi menabung dengan menggunakan celengan atau di taruh dibawah bantal. Alangkah lebih baiknya kita menabung di bank saja. Mungkin salah satu pilihan terbaik Bank adalah Bank SUMUT. Ini adalah estimasi perjalanan kemarin semoga bermanfaat.
Tiket Pontianak-Brunei dengan Bus
SJS Rp
750.000
Tiket Brunei-Pontianak dengan Bus
Damri Rp
750.000
Dorm/ resthouse Rp
180.000
Tiket Speed Boat Rp
30.000
Tiket Bus selama di Brunei Rp 60.000
Makan selama di perjalanan PP dan di
Brunei Rp 230.000
Terminal Antar Negara Ambawang
Kalimantan Barat
|
Cerita ini didukung oleh Bank Sumut #ayokebanksumut #banknyaorangsumut
Penulis : Vicky Yogha Sinulingga @sinulingga_vicky
WOYOOOO, 2JT belum termasuk medan kalimantan kalo mau via darat hehehhe
BalasHapusiya bang ahahaha
Hapusjadi cemana caranya biar ke kalimantan gak pake duit?
Hapustadi aku kepikiran gitu juga, langsung dari Medan aja kita berangkat, atau ke Pontianak dulu biar cost nya sama 2 jeti juga
HapusUang tunjuk ya namanya 😁
BalasHapusIya akk biar nggak terlantar di negeri seberang :D
HapusLumayan murah ya gan total harga nya 😊
BalasHapuskalau dari brunei :D
HapusWih, jadi pengen hikhiks
BalasHapusayo nabung :D
Hapuswah keren solo backpackernya udh nyebrang negara, sukses terus gan perjalanannya, dan jaga selalu kesehatan.
BalasHapusok terima kasih gan :D
HapusPasti asik nih perjalanannya, jadi pengen gue wkwk
BalasHapusNabung mas makanya hehehe
HapusIya kak bagus bagus kok :D
HapusAku tuh pernah kepikiran mau ke Brunei.
BalasHapusBrowsing informasinya juga.
Mesjid nya disana banyak yang bagus-bagus yah.
Iya kak bagus bagus kok
HapusKapan ya, bisa nyusul kesana?
BalasHapusSaya doain secepatnya mass
HapusAsik juga traveling ke Brunei ya. Kabarnya di sana biaya hidup per harinya lumayan mahal, tapi boleh juga jadi salah satu wishlist ku untuk ngetrip :).
BalasHapusmollyta.com
Iya kak semangat :D
Hapussy baru tau trnya ada bus damri dari pontianak ke Brunia, ongkosnya terbilang murah jg ya gan 750 rb.
BalasHapusyoa :D
Hapuskalo 750 ribu ongkosnya mending naik pesawat :D
BalasHapusIya nih
Hapuswaha syiknya ay, kapan aku bisa ke sana ya
BalasHapusdi doakan secepatnya :)
HapusWew. Saya baru tahu Damri ternyata ada bus jurusan Pontianak - Brunei Darussalam. Lama perjalanan berapa jam, Mas?
BalasHapuskmarin Pontianak - Brunei 26 jam,, pulangnya 24 jam an.
Hapusbaru tahu juga nih kalau ada BUS Damri dari Pontianak, heeee ...
BalasHapusboleh juga nih main ke Brunei
Ayok mas ke brunei :D
HapusDulu pernah kepikiran buat apply beasiswa ke Brunei. Cuman karena udah lulus di GMF jadi gak jadi, bang. Semoga Nikmal ada rezeki buat ke Brunei juga, Aamiin. :)
BalasHapusGMF kalau dah kerja kan dapat tiket pp ke mana pun seluruh dunia nantinya sekali setahun (kalau nggak salah)
HapusPerjalanan nya seru kayak nya tuh. Jadi pengen ke brunei nih gan
BalasHapusThanks bgt infonya
BalasHapusDr kmrn2 emg udh pgn bgt ke Brunei terutama wisata religi nya yg Masya Allah
Jd gk sabar nih
wah rame ya
BalasHapusfantastic points altogether, you just received a brand new reader. What would you suggest about your put up that you just made a few days ago? Any positive? gmail.com login
BalasHapuswhats do you mean ?
Hapus